Nasi Timbel Bojonegoro Warisan Nusantara

Meski menu nasi timbel di restoran Daun Pisang miliknya yang berada di Jalan Panglima Sudirman bukan khas Bojonegoro. Tetapi, banyak warga yang menggandrungi nasi timbel makanan khas Nusantara itu.

"Nasi timbel ini makanan khas Nusantara. Nasi timbel menempati urutan kedua setelah menu Rendang yang menempati posisi menu makanan paling enak di dunia," kata Yanto, Minggu (11/3).

Dia mengibaratkan, nasi timbel merupakan tumpeng mini. Sehingga cara penyanyiannya dilakukan dengan cara nasi dibungkus dengan daun pisang kemudian diberi berbagai aneka bumbu sehingga rasanya gurih. Ditambah lagi daging sapi yang dilengkapi dengan lalapan khas Sunda.

"Nasi timbel ini khas masakan Pasundan Jawa Barat. Biasanya di Jawa Barat dilengkapi menu ikan asin. Tetapi di Bojonegoro ya saya beri daging sapi," terang alumnus UGM yang pernah belajar di Amerika Serikat itu.

Berdasarkan catatan di wikipedia menyebutkan, nasi timbel atau dalam Bahasa Sunda adalah sangu timeul adalah masakan Indonesia Khas Sunda, Jawa Barat. Nasi timbel sama dengan nasi pada umumnya.

Bedanya dengan nasi biasa, nasi timbel dibungkus dengan daun pisang. Selain itu juga, nasi yang digunakan pun nasi yang pulen dalam Bahasa Sunda. Biasanya beras yang dipakai buat nasi timbel adalah jenis Beras Bagolo atau Beras Merah Campuran.

Dari catatan yang diperoleh, terkait sejarah keberadaan nasi timbel, awalnya tersedia untuk petani sebelum pergi berkatifitas ke sawah atau ke ladang. Petani, membungkus nasi dengan daun pisang muda sehingga ketika Anda makan saat makan siang, nasi tetap pulen, tidak mengeras.

Yanto dan Teh Yun optimistis, nasi timbel yang dijual di restorannya dengan harga Rp 30 ribu per porsi mampu menarik penikmat kuliner Nusantara. Hanya saja, penggemar nasi timbel di restorannya sebagian besar masih kalangan menengah ke atas.

Karena itu, di restoran tersebut juga disediakan berbagai aneka menu lainnya, seperti sop buntut.

Salah satu penikmat nasi timbel di restoran Daun Pisang adalah Nur Mukid. Ia mengaku selalu meyempatkankan diri untuk singgah dan menikmati nasi timbel di restoran milik Yanto.

"Saya termasuk rutin makan nasi Timbel kalau pulang ke Bojonegoro," kata seorang pegawai swasta di Surabaya, Nur Mukid, warga kelahiran asli Bojonegoro itu.

(yud/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/03/11/195079/nasi-timbel-bojonegoro-warisan-nusantara

0 Response to "Nasi Timbel Bojonegoro Warisan Nusantara"

Posting Komentar