Pesan Nyepi dari Bengkulu Utara, Jaga Kerukunan Antarumat Beragama

Bagi umat Hindu prosesi Ogoh-ogoh ini memiliki pesan penting. Ketua Parisade Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Bengkulu Utara, Made Astawa menuturkan, ogoh-ogoh ada yang mencerminkan sifat buruk manusia, untuk itu pada hari raya Nyepi Ogoh-ogoh itu dibakar. “Ogoh-ogoh tersebut diarak keliling setelah itu ogoh-ogoh tersebut kita bakar,” kata Made.

Sebelumnya, Kamis (15/3), masyarakat Bengkulu Utara menggelar pawai Ogoh-ogoh di Pura Kota Argamakmur. Pelepasannya ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati setempat, Mian.

Pawai Ogoh-ogoh di Bengkulu Utara jelang Hari Raya Nyepi 2018 (Istimewa)

Parade Ogoh-Ogoh itu diikuti oleh empat kelompok desa adat yang terdiri atas Dewa Ayu dari Desa Sumber Agung, Tri Cecek dari Desa Rama Agung, Desa Kuro Tidur dan Puncak Harapan dari Desa Tanjung Raman.

"Sebagai wujud persatuan keberagaman suku dan umat beragama di Indonesia yang beridentitas Bhineka Tunggal Ika. Tahun lalu, tahun ini dan ke depan agenda ini (parade Ogoh-ogoh) menjadi agenda rutin tahunan," jelas Mian.

Mian berpesan, di Bengkulu utara kerukunan dan keharmonisan antar umat, antar suku harus dijaga. "Sebab membangun negeri ini sangat diperlukan kerukunan dan keharmonisan antar umat," ujar Mian pada keterangan persnya, Jumat (16/3).

(iil/jpg/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/03/16/196522/pesan-nyepi-dari-bengkulu-utara-jaga-kerukunan-antarumat-beragama

0 Response to "Pesan Nyepi dari Bengkulu Utara, Jaga Kerukunan Antarumat Beragama"

Posting Komentar