
Kedua ruas jalan pun dipenuhi puluhan massa yang terlibat gesekan tersebut. Suara bising dan kata-kata kasar semakin jelas terdengar dari dua kubu yang terlibat ketegangan. Bahkan kata-kata umpatan tersebut terdengar jelas.
"Dia jual kita beli, anjing," terdengar suara dari salah satu kubu.
Kepolisian yang menjadi penengah dalam ketegangan ini juga nampak kewalahan mengendalikan massa yang makin beringas. Kedua kubu bahkan sudah sempat saling mendekati. Jumlah Polisi yang dihadirkan untuk mengamankan terlihat terus bertambah.
"Kami minta segera membubarkan diri, jika tidak maka akan kami bubarkan paksa," kata Kasat Binmas Polresta Barelang Kompol S Dalimunthe dengan pengeras suara.
Untuk meredamkan gesekan itu, petugas Kepolisian pun menggunakan semprotan air dari mobil tangki. Hal itu pun membuat kedua kubu semakin menjauh.
Meski berhasil menghalau kerumunan kedua kubu, namun lokasi ini belum sepenuhnya steril. Pasalnya, massa hanya sedikit bergeser menjauh dari lokasi awal. Himbauan dari pihak kepolisian untuk meninggalkan area ini juga masih nyaring disuarakan.
Mereka kembali mendekat sesaat setelah semprotan air tidak lagi menyirami lokasi yang tadinya dipenuhi ratusan massa dari masing-masing kubu.
Kondisi ini mulai berubah setelah ada kesepakatan dari kedua kubu untuk melakukan mediasi di Mapolresta Barelang pada Selasa (13/3) besok. Masing-masing kubu akan mengirimkan wakilnya untuk menyelesaikam masalah yang terjadi malam ini
"Kita akan melakukan mediasi bersama Kepolisian. Kami harapkan nanti bisa mencari jalan keluar yang terbaik," kata Sopandi Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Driver Online (ADO) Kepri, yang hadir di tengah-tengah kerumunan ini.
(bbi/JPC)
0 Response to "Polisi Redam Gesekan Antara Angkutan Konvensional Dengan Taksi Online"
Posting Komentar