
Disebutkan Shuparta, aktifitas yang paling mendasar yang dapat mengganggu itu, seperti akses internet melalui perangkat elektronik.
"Kami tidak boleh Selfi. Umat Hindu dulu-dulu itukan suka sekali, publish aktifitas yang seharusnya tidak boleh. Mereka perlihatkan aktifitas, bahwa seperti ini loh sunyinya pelaksanaan nyepi, ini loh jalannya kosong dan sebagainya. Itu sangat tidak boleh," tegas Shuparta di Makassar, Kamis (15/3).
Kendati enggan menyebut tindakan apa yang akan diambil apabila umat Hindu kedapatan melakukan perbuatan yang sifatnya melanggar, namun ditegaskan Shuparta hal tersebut telah turuntemurun diterapkan. Bukan hanya di Makassar, Sulsel saja, bahkan di daerah lain di Nusantara juga akan memberlakukan hal yang sama.
"Itu Majelis Parisada Hindu Dharma Indonesia selaku Majelis tertinggi umat Hindu sudah menghimbau juga itu kepada semuanya. Bahwa tidak boleh malakukan aktifitas lainnya di luar ibadah yang bisa mengganggu," terangnya.
Pihaknya juga menekankan agar orang tua melakukan pengawasan ketat terhadap anak-anak yang ada di dalam keluarga, jika pada saat pelaksanaan Nyepi, melakukan bimbingan untuk betul-betul bermeditasi dan merefleksi diri secara total.
Di luar itu kata Shuparta pihaknya melalui Majelis tertinggi Hindu Indonesia dibeberapa kesempatan sebelumnya, telah berkoodinasi dengan pihak Kemnterian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) untuk mematikan akses internet sementara waktu. Khususnya pada puncak pelaksanaan Nyepi nanti.
(rul/JPC)
0 Response to "Umat Hindu di Makassar Dilarang Keras Selfi Saat Nyepi"
Posting Komentar