Belajar Agama, 39 Persen Mahasiswa Cenderung Fanatik

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit. "Khusus di Sumbar, kami ingin generasi muda Islam betul-betul mendalami agama sesuai dengan tuntunan Al Quran dan Hadits. Jangan sampai salah tafsir dan keluar dari koridor Quran dan Hadits. Pemahaman agama ini, kami yakini juga dapat menangkal virus LGBT yang sudah diteliti keberadaannya di Sumbar," kata Nasrul saat menyambut kedatangan anggota Komisi VIII DPR RI di Auditorium Kantor Gubernur Sumbar, Senin (30/4) malam.

Selain itu, Indonesia juga dihadapkan pada persoalan kemajuan teknologi yang kian pesat. Sekitar 130 juta atau 49 persen warga Indonesia aktif bermedia sosial (medsos). Sekitar 3,5 jam sehari, waktu orang Indonesia habis untuk bermedsos.

"Kata Pak Presiden, hari ini waktu kita habis cerita-cerita saja. Bekerja tidak. Medsos ini sangat mempengaruhi waktu generasi muda. Ini yang harus dibereskan juga oleh pemerintah dari pusat sampai ke daerah," tegas Nasrul.

Wakil Ketua Komisi XIII Marwan Dasopang mengakui, apa yang dijabarkan Wakil Gubernur Sumbar tengah dialami generasi Indonesia hari ini. Tidak saja narkoba. Banyak juga anak-anak yang kini kecanduan menghisap lem merek kambing.

"Ini jelas merusak. Saya kira sudah masuk ranah pidana. Sama halnya dengan narkoba. Kami dari Komisi VIII juga telah memintan BPOM untuk memeriksa lem tersebut," terang Marwan Dasopang.

Di bidang agama, Komisi VIII menyoroti IAIN di Sumbar yang kini telah naik status menjadi UIN. Naiknya status jangan sampai melalaikan civitas akademika dalam hakekat tujuannya memberikan pelajaran agama mendalam bagi mahasiswa.

Dengan kata lain, jangan sampai meninggal jati diri IAIN yang sebenarnya mengkaji persoalan agama. "Banyak kami temui dilapangan, mahasiswa IAIN minder dan lebih pede ketika sudah menjadi UIN. Padahal hakekatnya belajar di IAIN untuk mendalami agama," ulasnya.

Sumbar dikenal sebagai daerah pencetak ulama dan bahkan ikut merumuskan dasar Negara Indonesia. "Sudah sepatutnya Sumbar membangun kekuatan moral generasi. Disamping terus merampungkan pembangunan infrastruktur," tukas Marwan.

Diskusi dengan Komisi VIII itu turut dihadiri Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumbar, Kemenag Sumbar, Muhammadiyah, dan Biro Kesra Pemprov Sumbar. Saking banyaknya yang dibahas, diskusi berakhir lewat pukul 22.00 WIB. Selanjutnya, Marwan Dasopang akan menyampaikan berbagai permintaan, saran dan pendapat yang muncul dalam pertemuan tersebut ke pemerintah pusat.

(rcc/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/05/01/208828/belajar-agama-39-persen-mahasiswa-cenderung-fanatik