"Jakarta ini ada 63 ribu hektar tanah. Dan dari 63 ribu itu, 65 persen tertutup bangunan-bangunan rumah, gedung, jalan. Karena itu penting bagi Jakarta memiliki pengelolaan air," kata Anies di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (16/3).
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu mengatakan, kondisi permukaan tanah kini sudah turun mencapai 7 sentimeter setiap tahunnya, yang parahnya lagi, wilayah pesisir mencapai 20 sentimeter. Jika tak secepatnya dilakukan antisipasi, maka Jakarta akan tenggelam karena tanah sudah tidak mampu menampung air lagi.
Gubernur DKI Jakarta (Dok JawaPos.com)
"Di pesisir turun bisa sampai 20 cm. Langkah yang kita lakukan sekarang ini adalah dalam rangka memastikan lingkunagan hidup di Jakarta terjaga," ungkapnya.
Lanjut ditambahkannya, salah satu faktor penurunan tanah juga akibat banyaknya pembangunan-pembangunan yang tidak mempunyai peta panduan (roadmap). Dia pun akan terus melakukan inspeksi tersebut dari satu gedung ke gedung lainnya. "Kita harus mengambil langkah untuk memperbaiki dan mengoreksi," pungkasnya.
Dari penelusuran JawaPos.com, beberapa kampung di kawasan Jakarta Barat, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan terkikis oleh bangunan pencakar langit di Ibu Kota DKI Jakarta. Bahkan, kampung tersebut disulap menjadi apartemen dan hotel.
(eve/JPC)
0 Response to "Anies Akui Gedung Pencakar Langit Bikin Sesak Jakarta"
Posting Komentar