
Serangan Taliban tersebut mengancam keselamatan Malala. Ia bahkan menjalani operasi tengkorak untuk menghilangkan pembengkakan di otaknya seperti dilansir BBC, Kamis, (29/3).
Sejak kesembuhannya, Malala terus berbicara untuk pendidikan dan hak-hak anak di seluruh dunia. Dia mendirikan Malala Fund bersama ayahnya Ziauddin dengan tujuan bekerja untuk dunia di mana setiap gadis dapat belajar dan memimpin tanpa rasa takut.
Taliban pernah menembak kepala Malala (Reuters)
Pada 2014 ia menjadi orang termuda yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian. Malala dan aktivis India, Kailash Satyarthi, secara bersama-sama diberikan penghargaan itu atas upaya mereka untuk hak-hak anak.
Taliban di Pakistan sendiri masih tetap aktif. Mereka telah disalahkan atas sejumlah serangan mematikan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang telah menewaskan ratusan orang.
Malala mulai menulis buku harian yang bersifat anonim tentang kehidupannya di bawah Pemerintahan Taliban untuk BBC Urdu pada usia 11 tahun.
Selama ini Malala adalah pendukung vokal untuk hak pendidikan perempuan di tengah-tengah penindasan militan Taliban. Kala itu, saat masih berusia 15 tahun ia sudah ditargetkan militan Taliban untuk diserang dalam sebuah bus sekolah. Ceritanya bahkan membuatnya dikenal secara internasional.
Hingga saat ini Malala terus berkampanye bagi hak pendidikan untuk anak-anak perempuan. Ia juga belajar di Universitas Oxford tahun lalu.
Gadis berusia 20 tahun itu berulang kali menyatakan keinginannya untuk kembali ke Pakistan termasuk menghadiri World Economic Forum Januari tahun ini.
(ina/trz/JPC)
0 Response to "Begini Alasan Taliban Tembak Kepala Malala"
Posting Komentar