Perbuatan nekat tersebut terpaksa dilakukan lantaran sang kekasih Kiki yang telah dipacarinya selama empat tahun tersebut enggan untuk menikah dan takut ketahuan oleh orang tuanya.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Susanto mengatakan, hamilnya Kiki sudah dicurigai oleh kakak kandungnya berinisial LP pada bulan November 2017 lalu. Saat itu LP melihat perut adiknya telah membesar. Namun ketika ditanya Kiki hanya diam saja tanpa menjawab apapun.
Kecurigaan semakin menguat ketika orang tua Kiki menemukan darah yang berserakan di dalam kamar mandi rumah mereka pada Rabu (10/1) lalu. Saat ditanyakan kepadanya, Kiki berdalih kalau darah itu adalah darah haidnya.
Beberapa hari kemudian, suami LP menyampaikan kalau Rizki telah menggugurkan janin yang sedang dikandung Kiki. Mendengar itu suami LP kaget dan memberitahukannya ke LP.
"LP melaporkannya ke Polsek Tenayan Raya. Kemudian pada Senin kemarin kita langsung melakukan penyelidikan dan mengamankan kedua pelaku," ungkap Santo, Selasa (6/3) siang.
Pelaku pertama yang diamankan yaitu Rizki di rumahnya Jalan Kapau Sari, Gang Ocu, Kelurahan Pematang Kapau, Kecamatan Tenayan Raya. Sementara sang kekasih, Kiki diamankan di tempat kerjanya, Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bukitraya.
"Rizki mengaku kalau orok bayi itu dikuburnya di depan rumahnya. Sekitar pukul 21.00 WIB malam, kita lakukan penggalian dan didapat kalau janin yang diperkirakan usia enam bulan dengan jenis kelamin laki-laki sudah tidak utuh lagi," katanya.
Setelah penggalian, polisi membawa jasad bayi tersebut ke RS Bhayangkara untuk di otopsi dan dilakukan tes DNA. Sementara kedua pelaku digiring ke Mapolsek Tenayan Raya guna penyidikan.
"Dari hasil pemeriksaan, aborsi itu sudah direncanakan pelaku sejak usia kandungan berumur lima bulan yaitu akhir Desember 2017," jelasnya.
Rizki membeli obat merk Cytotec dengan temannya berinisial R seharga Rp 200 ribu per butirnya. Obat itu memang khusus dibeli Rizki untuk menggugurkannya calon anaknya tersebut.
"Obat itu diberikan kepada si perempuan. Awalnya dia minum satu butir tapi tidak bereaksi, lalu dia minum obat itu sebanyak lima butir berkali-kali tapi juga tidak ada reaksinya," tutur Santo.
Karena tidak ada reaksi sama sekali, akhirnya Kiki memutuskan untuk memasukkan satu butir obat tersebut ke kemaluannya, Selasa (9/1). Kemudian keesokan harinya, Kiki merasakan sakit perut dan pergi ke kamar mandi untuk mengeluarkan bayinya.
"Bayi itu keluar dengan kondisi tidak bernyawa. Dia bersihkan janin dan ari-arinya lalu membungkusnya dengan jaket berwarna kuning," katanya.
Setelah bayi tersebut dibungkus, Rizki pun menjemput janinnya yang telah dimasukkan ke dalam tas ransel warna hitam.
Setibanya di rumah, Rizki sempat menyesali perbuatannya, namun tak lama kemudian dia menggali tanah di depan rumahnya dan menguburkan janinnya di dalam tanah tersebut. Sebagai tanda, Rizki menanam dua batang pisang di atas kuburan calon anaknya itu.
"Kita amankan kedua pelaku dengan barang bukti berupa janin bayi laki-laki berusia enam bulan dan ras ransel warna hitam merk eiger guna penyidikan lebih lanjut," pungkasnya.
(ica/JPC)
0 Response to "Ini Motif Sepasang Muda-Mudi Gugurkan Janinnya yang Baru 6 Bulan"
Posting Komentar