Ke Pemalang, Ida Janji Majukan Kerajinan Sarung Goyor

Calon wakil gubernur Jateng Ida Fauziyah berfoto bersama para pelaku industri pengolah nanas di Kabupaten Pemalang. (dok. Tim Media Sudirman-Ida)

JawaPos.com - Melanjutkan kampanye blusukannya, calon wakil gubernur Jawa Tengah, Ida Fauziyah menyambangi Kabupaten Pemalang. Di tempat itu, pasangan Sudirman Said tersebut menemui para pelaku industri kerajinan sarung goyor dan pengolahan nanas.

Pada kunjungan pertamanya di Wanarejan Utara, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Ida berkesempatan untuk berdialog dengan para perajin sarung. Dimana didapatinya permasalahan mahalnya benang sebagai bahan baku, dan akses penjualan menjadi kendala utama bagi para perajin.

"Harga benang ini mahal, karena memang ekspor. Ada yang murah dan tidak harus ekspor, tapi jadinya nanti kain kasar," ujar Khairon salah satu perajin sarung goyor, Sabtu (24/3) malam.

Meski harga benang mahal, lanjutnya, perajin tidak bisa menaikkan harga jual produksi sarung goyor. "Karena yang ambil produksi kita adalah pengepul. Dari pengepul, lalu bisa ekspor ke sejumlah negara seperti Afrika dan Brunei. Jadi harga setelah produk jadi adalah pengepul," lanjutnya.

Sementara Nur Jamil, pengrajin sayung goyor lainnya sebagaimana ia istilahkan sebagai baju luriknya Pemalang, bisa semakin dipopulerkan bila Ida kelak terpilih memengangi Pilgub Jateng 2018. "Kalau kota Pekalongan disebut kota batik, kita juga ingin sarung goyor populer," jelasnya.

Menanggapi hal di atas, Ida Fauziyah mengatakan, keberadan perajin sarung ini merupakan salah satu potensi. Apalagi masyarakat satu kampung sama-sama memproduksi.

Menurut Ida, langkah paling mudah saat ini adalah membentuk koperasi. Sehingga semua perajin benar-benar bisa disatukan. "Ini jelas sudah mengurangi angka pengangguran. Tinggal kita bidik dan dongkrak saja, agar keberadaannya semakin maksimal dan memberi nilai lebih," katanya.

Masih di Pemalang, Ida yang kemudian melanjutkan blusukannya ke Desa Belik, lantas bertemu dengan para pelaku industri pengolah nanas. Banyak dari mereka mencurhati Mantan Ketua Fatayat NU itu tentang kesulitan mengakses bantuan modal dari bank milik pemerintah kabupaten maupun provinsi.

Mereka mengaku sudah mengajukan bantuan modal. Hanya saja pengajuan itu ditolak, karena usaha yang mereka jalankan masih dianggap terlalu kecil.

"Katanya, usahanya masih kecil lalu ditolak. Justru kita ingin pinjam modal itu agar usaha kita menjadi lebih besar," ujar Azizah, salah satu pegiat industri pengolahan nanas kepada Ida.

Untuk bantuan dari pemerintah, menurutnya, sudah ada. Hanya saja bentuknya berupa alat. "Soal bantuan modal tidak ada realisasi," bebernya.

Azizah mengatakan, bersama perempuan sekitar, mereka mengolah nanas menjadi berbagai makanan olahan dengan mengusung nama "Bellage". Produknya, berupa coktail, sirup, pulpy, manisan, krupuk, steak, dodol, selay, hingga sampo nanas.

Mereka bergerak bersama mengolah nanas sejak 18 Februari 2012 lalu. Meski demikian, kata Azizah, masih butuh banyak bimbingan dari berbagai pihak, selain masalah modal. "Terutama soal pengepakan dan marketing. Untuk pengepakan, misalnya untuk yang produk minuman," jelasnya.

Selama ini, kelompoknya sudah mengantongi izin usaha rumah tangga hingga sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). "Namun soal pemasaran ini masih terbatas, belum bisa dijual luas," sebutnya.

Kecamatan Belik Pemalang adalah sentra nanas madu. Hampir semua warga bertani nanas. Harga nanas dari petani rata-rata Rp 2 ribu per butir, dari tengkulak Rp 3 ribu per butir dan di pasaran mencapai Rp 7 ribu per butir. "Karena itu, kita berusaha melakukan terobosan dengan industri pengolahan nanas ini," kata Azizah.

Sementara itu Ida Fauziyah menanggapi, kelompok seperti 'Bellage' tetap harus mendapat pendampingan dari pemerintah. "Wilayah ini punya potensi nanas, mereka kreatif melakukan pengolahan biar ada nilai lebih. Tentu pemerintah tidak bisa lepas tangan dan perlu melakukan pendampingan," tandasnya.

(gul/JPC)

Alur Cerita Berita

Rekomendasi Untuk Anda

Sponsored Content

loading...

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/03/25/198903/ke-pemalang-ida-janji-majukan-kerajinan-sarung-goyor

0 Response to "Ke Pemalang, Ida Janji Majukan Kerajinan Sarung Goyor"

Posting Komentar