Kesetiaan Nenek Karyasih Mempertahankan Motif Batik Cirebon

Dari tangan kreatifnya, hasil lembaran kain batik indah khas Cirebon berhasil dibuatnya.
Kemahirannya membuat pola batik tak diragukan lagi. Di usianya yang sepuh, Karyasih tak nampak kebingungan membuat coretan berbagai gabungan motif batik khas Cirebonan.

Sejak kecil, setiap harinya, Karyasih sudah bersahabat dengan canting dan malam (lilin batik). Bahkan, sepanjang usianya, ia menggantungkan nasib dari membuat batik.

"Sejak kecil saya belajar membuat batik oleh ibu saya. Ya sampai sekarang saya lakuin, membatik terus," tutur Karyasih, warga Desa Trusmi, Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Jumat (9/3).

Nenek Karyasih sendiri sudah lupa, berapa motif kain batik tulis yang sudah dihasilkannya. Nenek dua cucu itu mengaku, dalam dalam satu hari ia mampu menyelesaikan hingga lima pola berbeda. Belum termasuk proses rebus kain dan menjemur.

Karyasih berbagi pengetahuan, bahwa motif batik di Cirebon bukan saja Mega Mendung. Malainkan banyak motif yang belum banyak diketahui orang, seperti Ubinan, Trusmian, Keraton, Kanoman, Kasepuhan, Paksi Naga Liman, Keris dan sebagainya.

Karyasih bekerja di salah satu sentra toko batik yang jaraknya tak jauh dari rumahnya. Meskipun punya alat-alat untuk membatik di rumahnya, ia memilih bekerja. Karena dia sadar, untuk memasarkan hasilnya tidak seperti dulu yang langsung menjajakannya di pasar.

Meski upahnya tak sebanding dengan hasil karyanya, bagi Karyasih hal itu patut disyukuri. Menurutnya hal yang terpenting adalah, ia masih terus menjaga kelestarian warisan kearifan lokal yang ada di Cirebon.

"Masih bersyukur, per kain dibayar cuma 20 ribu. Yang penting nenek bisa bekerja dan mengajari anak-anak membatik," pungkasnya.

(wiw/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/03/09/194799/kesetiaan-nenek-karyasih-mempertahankan-motif-batik-cirebon

Related Posts :

0 Response to "Kesetiaan Nenek Karyasih Mempertahankan Motif Batik Cirebon"

Posting Komentar