Pengunjung menikmati Museum Macan. (Ikhsan Prayogi/ JawaPos.com)
JawaPos.com - Bagi para pengunjung yang menyukai atau penasaran dengan pameran seni bisa mencoba datang ke Museum Macan. Bergaya artistik seni dengan tema racikan global, Museum yang berada di AKR Tower Level MM, Jalan Panjang No. 5 Kebon Jeruk, Jakarta Barat menjadi tempat kekinian warga ibu kota.
Oleh: Ikhsan Prayogi
Museum yang terlihat modern dan artistik itu menampilkan beragam lukisan, patung, serta instalasi-instalasi menarik lainnya. Setiap harinya, museum itu selalu dipadati oleh pengunjung baik domestik atau mancanegara.
Communication Officer, Nina Hidayat mengatakan museum akan segera berganti tema pameran. Setelah pameran yang digelar selama empat bulan itu.
"Kita awal pameran sekaligus pembukaan itu sejak 4 November 2017 lalu, sampai nanti tanggal 18 Maret 2018. Nanti setelah tanggal tersebut, kita akan tutup sementara untuk menyiapkan pameran lainya," kata dia kepada JawaPos.com di Museum Macan, Jumat (9/3)
Pengunjung menikmati Museum Macan. (Ikhsan Prayogi/ JawaPos.com)
Museum yang memiliki luas 4000 meter persegi tersebut terbagi menjadi 6 tempat yakni ruang tiket, area publik yang berisi lukisan besar, ruang seni anak, sculture garden, area pameran, dan toko museum.
Untuk awal pembukaan, Museum Macan menampilkan pameran seni dengan tema 'Seni Berubah Dunia Berubah'.
"Jadi sebenarnya ini kaitannya adalah antara seni dan sejarah selama dua abad. Di sini kita menampilkan karya-karya seni dari jangka waktunya 178 tahun, yang melihat bagaimana peristiwa itu mempengaruhi seniman dalam berekspresi. Karena ekspresi artistik seniman mempengaruhi sejarah disekitarnya," lanjut Nina sambil menunjukkan salah satu lukisan sejarah.
Dalam pameran tersebut ada sekitar 80 seni yang di pamerkan dari 900 koleksi Haryanto Adikoesoemo yang dimiliki oleh museum.
"Sebenarnya pemilik barang pameran ini adalah pak Haryanto Adikoesoemo itu sendiri, karena beliau adalah kolektor seni yang mendirikan museum dan koleksi dia sekarang dibawah pengelolaan museum," ungkapnya.
Pengunjung menikmati Museum Macan. (Ikhsan Prayogi/ JawaPos.com)
Dalam pameran tersebut tidak semuanya ditampilkan. Karena setiap seni tergantung konsep dan tema yang akan dipamerkan. Lagi pula menurut Nina, kedepannya akan ada kolaborasi dengan seniman lain. Agar karya-karyanya bisa dipamerkan di Museum Macan.
"Museum juga akan menampilkan karya para seniman, atau museum akan menjadi tempat traveling ekshibition museum internasional untuk mampir ke sini," lanjut Nina.
Pihak museum juga tidak sembarangan, dalam menampilkan pameran. Menurutnya pameran akan menampilkan karya yang sesuai atau yang relevan dengan masyarakat Indonesia.
Di dalam museum sendiri terbagi menjadi lima tema. Pertama adalah 'Seni Berubah Dunia Berubah', yang menampilkan karya seni modern dan kontemporer bai dari Indonesia ataupun internasional.
Lalu yang kedua adalah 'Bumi, Kampung Halaman, dan Manusia'. Dibagian ini pihak museum menampilkan karya dari pertengahan abad ke-19 hingga awal abad ke-20, yakni saat Indonesia berada di bawah kekuasaan kolonial.
Selanjutnya ada juga tema 'Kemerdekaan dan Setelahnya'. Sebagian dalam karya tersebut adalah karya pasca Perang Dunia ke-2 dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Kemudian ada juga 'Pergulatan Seputar Bentuk dan Isi'. Di dalamnya museum memamerkan karya sepanjang tahun 1960 dan 1970-an. Di tahun tersebut seniman mencoba untuk membangun keterkaitan internasional. Tidak hanya itu dibagian ini banyak juga lukisan-lukisan abstrak.
Kemudian yang kelima adalah sisi 'Racikan Global. Di sisi ini karya yang ditampilkan adalah gagasan visual, dan tren pasar insternasional. Namun tidak meninggalkan tradisi budaya mereka sendiri.
Museum Macan (Ikhsan Prayogi/ JawaPos.com)
Ketika pengunjung membawa anak-anak, museum juga menyediakan bahasa yang lebih sederhana. Terlebih lagi jika membahas suatu sejarah yang digambarkan melalui visual. Hal itu dilakukan agar anak-anak dapat memahami dari karya itu sendiri.
Untuk memasuki ruangan pameran. Pengunjung harus membeli tiket dengan harga yang disesuaikan dengan usia. Untuk dewasa Museum Macan akan mengenakan harga sebesar Rp 50 ribu, anak-anak Rp 40 ribu, dan senior atau lansia yang dimulai usia 65 tahun dikenakan harga Rp 40 ribu.
Tidak seperti pada museum lainnya. Museum Macan bukan pada hari Selasa sampai dengan Minggu, pukul 10.00 WIB sampai 19.00 WIB. Sedangkan pada hari Senin dan libur nasional musuem akan tutup atau tidak beroperasi.
(ipy/JPC)
Rekomendasi Untuk Anda
Sponsored Content
loading...
0 Response to "Museum Macan Tampilkan Seni Modern Hingga Kontemporer"
Posting Komentar