Pedagang Kulakan ke Singapura Seminggu Sekali

Salah satu stan di Pasar Second Aviari, Batam. (Bobi Bani/JawaPos.com)

JawaPos.com - Pasar Second Aviari menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat Batam. Usaha jual beli barang bekas tetap bertahan di tengah lesunya perekonomian di kota industri tersebut. Bahkan, usaha barang bekas menjadi alternatif bagi sejumlah karyawan yang tak lagi bekerja di perusahaan.

Jaya, 43, salah satunya. Warga Kecamatan Batuaji, Kota Batam itu beralih pekerjaan sebagai pedagang barang bekas sejak empat bulan lalu. Sebelumnya, Jaya bekerja di industri logam di Batam. Tepatnya sejak tahun 2000-an.

Jaya mengaku memilih menjadi pedagang barang bekas karena memang potensinya cukup menjanjikan. Peminat barang-barang bekas dari luar negeri bukan hanya masyarakat Batam dan sekitarnya.

Tidak sedikit pembeli datang dari kawasan Indonesia Timur. "Orang Makassar, Manado, dari Timur itu banyak belanja di sini. Barangnya memang berkualitas kata mereka. Banyak-banyak mereka belanjanya," kata Jaya ketika ditemui di lapaknya di Pasar Second Aviari, Kecamatan Batuaji, Batam, Sabtu (17/3).

Lantas, bagaimana cara mendapatkan barang-barang bekas? Jaya mengaku mengambilnya langsung ke Singapura. Dengan begitu, ia bisa mendapatkan barang bekas dengan kualitas baik. Karena bila hanya mengandalkan pesanan dan menunggu kiriman barang di Batam, kadang kondisinya tidak sesuai dengan harga yang dikeluarkan.

Pasar Barang Bekas

Salah satu stan di Pasar Second Aviari, Batam. (Bobi Bani/JawaPos.com)

Jaya biasanya setiap seminggu sekali pergi ke Singapura untuk berbelanja atau kulakan barang. "Tak apa-apa susah sedikit bawa barang dari sana (Singapura). Yang penting barangnya sesuai dengan yang kami harapkan. Kalau di sini sudah dibongkar dulu," lanjut Jaya.

Tapi sekarang, kondisi di pasar second sudah berubah. Perputaran barang tak seramai dulu. Hal itu seiring dengan kebijakan pembatasan impor barang bekas yang diberlakukan pemerintah.

Para pedagang tidak hanya sulit mendapatkan barang-barang bekas. Tersendatnya peredaran barang bekas turut berimplikasi pada berkurangnya kunjungan masyarakat. Meski masih ramai setiap harinya, berkurangnya jumlah pengunjung tetap dirasakan sebagai pertanda buruk bagi para pedagang.

(bbi/JPC)

Alur Cerita Berita

Rekomendasi Untuk Anda

Sponsored Content

loading...

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/03/17/196769/pedagang-kulakan-ke-singapura-seminggu-sekali

0 Response to "Pedagang Kulakan ke Singapura Seminggu Sekali"

Posting Komentar