
Jusuf Kalla secara langsung memantau penanganan serta tumbuh kembang anak yang ada di Posyandu tersebut. Pada kesempatan itu, program Posyandu cukup baik salah satunya untuk pencegahan terjadinya stunting. "Dan ini nantinya akan dijadikan sebagai program nasional," terangnya kepada wartawan, Senin (12/3).
JK menambahkan, penanganan anak dengan stunting menjadi hal penting untuk dilakukan. Mengingat jumlah anak dengan kelainan stunting di Indonesia sangat tinggi. Bahkan JK mengatakan Indonesia menjadi salah satu negara dengan prevalensistunting yang tinggi dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Dan ini menjadi salah satu warning (peringatan).
"Maka masyarakat harus aktif untuk menjaga anak-anak kita. Untuk upaya yang dilakukan yakni dengan perbaikan gizi, lingkungan, sanitasi, air bersih, dan juga kehidupan anak-anak itu," katanya.
Kondisi ini jelas akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian, kemiskinan dan juga ketimpangan. Sekadar diketahui, kelainan anak kerdil atau stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis. Akibatnya anak terlalu pendek di usianya.
Kondisi stunting ini baru terlihat setelah anak berusia dua tahun. Untuk mengantisipasinya, salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan melakukan intervensi gizi. Berdasarkan data dari Riskesdas 2013, Kementerian Kesehatan jumlah anak stunting mencapai sekitar 37 persen atau 9 juta anak.
(apl/JPC)
0 Response to "Sambangi Puskesmas Permata Bunda, JK Soroti Persoalan Gizi Buruk"
Posting Komentar