
Sekelompok orang tidak dikenal (OTK) tiba-tiba datang dan membubarkan paksa aksi unjuk rasa yang menuntut penuntasan kasus dugaan korupsi yang sedang ditangani Kejari Tobasa.
Awalnya, belasan massa yang mengatasnamakan dirinya sebagai Forum Pemuda Toba menggelar aksi refleksi 19 tahun usia Kabupaten Toba Samosir. Mereka membawa poster berisi sejumlah tuntutan diantaranya meminta Kepala Kejaksaan Negeri Tobasa dicopot.
Selain itu, mereka menuntut penuntasan kasus dugaan korupsi Perjalanan Dinas PKK ke Lombok, dan kasus dugaan korupsi pengadaan bibit durian di Dinas Pertanian Toba Samosir.
"Kami menuntut seluruh kasus itu diusut sampai tuntas," kata Koordinator Aksi Sahat Gurning, Jumat (9/3).
Setelah berorasi, massa melanjutkan menggelar aksi tiup lilin sebagai perayaan ulang tahun Toba Samosir. Namun tiba-tiba, sekelompok OTK mendekat ke barisan massa. Mereka menghalangi aksi tiup lilin. Bahkan mereka berteriak teriak untuk membubarkan massa.
“Jangan ada acara perayaan ulang tahun di sini, tadi sudah kami izinkan orasi. Sekarang mau tiup lilin. Bubar bubar, Balige ini kampung saya,” ujar salah seorang pria berbadan kurus.
Massa yang tidak mau terpancing akhirnya memilih membubarkan diri dengan damai. Untuk menjaga kericuhan yang terus dipancing oleh sekelompok orang yang mengaku masyarakat setempat.
Upaya pembubaran ini dinilai sangat janggal, karena yang dituntut para massa adalah penuntasan kasus korupsi. Apalagi penolakan tersebut datang dari elemen masyarakat.
Sahat Gurning yang merupakan Presidium Forum Pemuda Toba mengaku, jika hal tersebut adalah upaya provokasi terhadap aksi yang mereka lakukan.
“Tadi ada sekelompok oknum yang mengaku masyarakat setempat yang berupaya membubarkan aksi kita. Karena kita tidak ingin terjadi kericuhan, kami akhirnya memilih membubarkan diri,” ujar Sahat.
Meski mendapat tekanan dari sekelompok orang, namun Sahat mengaku jika aksi penolakan korupsi tersebut masih akan terus berlanjut. Upaya penghentian kampanye anti korupsi ini sebelumnya sudah terjadi kepada salah seorang Presidium Forum Pemuda Toba Rudi Napitupulu.
Dirinya dipukuli oleh seorang preman di rumahnya sehari sebelum aksi damai itu digelar. Bahkan penganiayaan itu disaksikan langsung oleh anak istrinya.
“Meski banyak intervensi dan upaya-upaya memecah belah kami, kami akan terus maju menyuarakan anti korupsi di Toba Samosir, kami tidak ingin uang rakyat digerogoti oleh para koruptor di Tobasa,” pungkasnya.
(pra/JPC)
0 Response to "Sekelompok OTK Bubarkan Demo Tuntut Penuntasan Kasus Korupsi di Tobasa"
Posting Komentar