
Seperti diberitakan sebelumnya, Boban meninggal dunia di tengah pertandingan yang berjalan 15 menit. Bedanya dengan Choirul Huda yang berbenturan dengan rekan setim, Boban meninggal setelah terkena benturan bola dari jarak dekat.
Boban sejatinya masih bisa melanjutkan laga selepas bola tendangan dari pemain Slavonija Pozega menghantam bagian dadanya dengan keras. Namun, tak berapa lama, dia langsung terkapar di tenga lapangan. Tak sadarkan diri.
Instastory ucapan dukacita untuk wafatnya Bruno Boban (Instagram @markosimic_77)
Tim medis segera menghampiri tubuh pemain berusia 25 tahun itu yang tergeletak tanpa daya. Selama 40 menit tim medis berupaya untuk menyelamatkan nyawa pencetak gol terbanyak untuk Marsonia di kasta ketiga Liga Kroasia tersebut. Namun, upaya keras tim medis tak mampu menolong Boban. Nyawanya tak terselamatkan.
Musibah yang dialami pesepak bola dari negaranya membuat Simic turut larut dalam duka. "RIP Bruno," tulisnya dalam Instastory di akun @Markosimic_77.
Wafatnya Boban memang membuat dunia sepak bola berduka. Beragam ucapan belasungkawa mengalir kepada pihak keluarga Boban dan juga klub yang menaunginya, Marsonia.
(ira/JPC)
0 Response to "Terulangnya Tragedi Choirul Huda Bikin Marko Simic Berduka"
Posting Komentar