Kisah Pengusaha Turki Berburu Kopi Nusantara

Hadir dalam pertemuan tersebut mantan Dubes Indonesia di Spanyol Yuli Mumpuni Widarso, Pakar Kopi Rudi Ersan, para penggiat Kopinusa yang dipimpin ketuanya Iwan Manasa, dan Albertus Gua, Manajer Kopi Sekunder Masyarakat Pelindung Indikasi Geografi - Arabika Flores Bajawa (MPIG AFB) yang datang langsung dari Bajawa, Kabupaten Ngada, NTT.

Dalam kesempatan tersebut, Kopinusa dan Koperasi Sekunder MPIG AFB mempresentasikan beberapa sampel kopi unggulan Tanah Air. Termasuk kopi Flores, yang diwakili kopi Arabika Flores Bajawa dan kopi Manggarai yang sampelnya dikirim oleh Asosiasi Petani Kopi Manggarai (Asnikom).

”Sejak awal, Kopinusa memang fokus mempromosikan dan memasarkan kopi-kopi Nusantara, termasuk kopi Flores, melalui jaringan yang kami miliki di luar negeri,” ujar Iwan Manasa, Minggu, (1/4).

Pengusaha Turki Fatih Topuz, terang Iwan, memang khusus datang ke Indonesia untuk berburu sekaligus berbelanja Kopi Nusantara langsung dari negara asalnya. "Kita tahu, selama ini banyak produk kopi asal Indonesia yang beredar dan dijual di pasar internasional melalui orang ketiga."

Dengan langsung bertemu petani dan pemilik produk di Indonesia, kualitas dan harga tentu akan lebih terjamin.

Manajer Kopsen MPIG AFB Albertus Gua mengatakan, kegiatan semacam ini penting untuk memperkenalkan produk-produk kopi binaan koperasinya. Selain itu mendengar langsung aspirasi konsumen luar negeri terhadap Kopi Nusantara.

"Kita bisa tukar menukar informasi dan pengalaman, sekaligus menjajaki peluang bisnis, mengingat Turki adalah salah satu negara Eropa yang cukup tinggi konsumsi kopinya,” tutur Albert.

Fatih Topuz mengaku senang bisa bertemu dan berdialog langsung dengan para pemilik produk Kopi Nusantara. Meskipun sudah lama perusahaannya mengimpor Kopi Nusantara, terutama dalam bentuk biji hijau namun baru kali ini ia bertemu langsung dengan pemilik produknya.

"Selama ini saya lebih sering membeli biji kopi Indonesia dari pasar internasional di Inggris atau Belanda," ujarnya.

Menurut Fatih, setiap tahun pihaknya mengimpor tidak kurang dari 5.000 ton kopi dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

”Selain untuk konsumsi dalam negeri Turki, terkadang kami distribusikan juga ke negara di kawasan Balkan, yang secara geografis relatif dekat dari Turki,” ujarnya.

(met/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/04/01/200612/kisah-pengusaha-turki-berburu-kopi-nusantara

0 Response to "Kisah Pengusaha Turki Berburu Kopi Nusantara"

Posting Komentar