Dalam video berdurasi kurang lebih 30 detik tersebut, petugas kepolisian awalnya terlihat berbicara dengan sesosok ibu-ibu berusia sekitar 30 tahunan. Tak lama kemudian, polisi itu kemudian melayangkan tamparan sampai sang ibu itu terjatuh. Seorang balita berada tak jauh di lokasi juga sampai menangis, diduga akibat melihat kejadian itu.
Video tersebut diketahui pertama kali diunggah oleh pengguna Instagram bernama @thesar_ganjar_shahputra. Yang kemudian disebar oleh akun-akun lain hingga merambah platform YouTube.
Belakangan, tersiar kabar pelaku pemukulan tersebut adalah seorang anggota Polres Blora. Kabar tersebut makin ditegaskan dengan caption pada video.
Kapolres Blora AKBP Sutopo membenarkan adanya kejadian polisi yang menampar perempuan tersebut. Ia pun tak menampik apabila pelaku penamparan itu adalah anggotanya. "Yang menampar adalah Bripka Riyanto, sementara yang perempuan bernama Sulastri," jelasnya saat dihubungi Rabu (2/5).
Kapolres menerangkan, sosok Sulastri masih memiliki hubungan darah dengan anak buahnya tadi. Ia merupakan keponakan dari Riyanto. Sulastri sendiri, menurut Sutopo, mengalami depresi karena masalah keluarga hingga membuat kedua anaknya harus dirawat oleh nenek mereka.
"Dia ada masalah keluarga. Kalau ada pertunjukan sering mabuk dan berjoget-joget di atas panggung, bisa dikatakan kejiwaannya terganggu. Sehingga malah menganggu yang pentas," sambungnya.
Kejadian penamparan itu, Sutopo menyebutkan, terjadi pada hari Selasa (1/5) saat acara Sedekah Bumi. Disebutkannya, saat itu Riyanto berniat mengajak Sulastri turun dari panggung. Namun Sulastri menolak dan malah makin mengomel-omel.
"Itu maksudnya biar tidak menganggu acara sedekah bumi. Ini antara paman dan keponakan, bukan ada maksud lain," jelasnya. Pasca kejadian itu, lanjutnya tidak ada masalah pada jalannya pertunjukan. Sementara untuk Bripka Riyanto, menurut Sutopo, akan mendapat pembinaan.
(gul/JPC)
0 Response to "Viral Video Polisi Tampar Perempuan di Blora, Ini Penjelasan Kapolres"
Posting Komentar