Kasus Kecelakaan Kerja Tol Becakayu, Kontraktor Kurangi Jumlah Baja

"Iya (ada kelalaian) kan tadi saya bilang begitu. Ada kelalaian, ada ketidakdisiplinan dalam SOP, dan ada kelemahan pengawasan," ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di komplek Istana Presiden, Bogor, Jawa Barat, Senin (12/3).

Diduga bentuk pelanggaran SOP itu, Waskita Karya selaku kontraktor mengurangi jumlah batang baja pengikat penyangga kontruksi tol Becakayu. Hal itu ditengarai menjadi penyebab beton ambruk dan menimpa pekerja.

Waskita Karya selaku kontraktor proyek Tol Becakayu diketahui mengurangi jumlah baja di lokasi kecelakaan kerja. (Dery Ridwansyah/JawaPos.com)

Lebih jauh Basuki menyebut, menurut standar keselamatan kerja, seharusnya batang baja itu berjumlah 12 atau minimal 8. Namun yang terdapat di proyek tersebut hanya 4 batang baja. "Kalau di tempat lain ada yang 8, ada yang 12. Tapi yang terpasang di situ (Becakayu), kalau menurut komite hanya 4," imbuh Basuki.

Kendati kontraktor tidak menjalankan SOP, menteri yang mahir bermain drum itu mengklaim, cara kerja kontraktor seperti itu tidak melakukan penurunan spesifikasi kontruksi proyek.

Sebab batang baja bukan bagian dari konstruksi inti pembangunan tol Becakayu. "Bukan bagian dari konstruksi. Kalau itu (konstruksi) sudah jadi, dilepas lagi, dipindah ke tempat lain," pungkas Basuki.

Sebelumnya, tiang pancang proyek Tol Becakayu, di Kebon Nanas, Jakarta Timur, ambruk dini hari pukul 03.40 WIB, Selasa (20/2). Kecelakaan kerja tersebut menyebabkan 7 orang pekerja mengalami luka-luka.

(sat/JPC)

Let's block ads! (Why?)

https://www.jawapos.com/read/2018/03/12/195341/kasus-kecelakaan-kerja-tol-becakayu-kontraktor-kurangi-jumlah-baja

Related Posts :

0 Response to "Kasus Kecelakaan Kerja Tol Becakayu, Kontraktor Kurangi Jumlah Baja"

Posting Komentar