
Acara pembagian sertifikat berlangsung di GOR Ken Arok, Kota Malang, Rabu (28/3). Ribuan warga pun memadati tempat tersebut. Mereka datang dari berbagai daerah. Salah satunya Narkun, 60, dan Muhammad Tholib, 53. Keduanya merupakan warga Desa Jatisari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Narkum beserta ratusan warga Jatisari lainnya rela jauh-jauh datang ke GOR Ken Arok untuk mendapatkan Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT). Warga menyewa sembilan bus untuk menempuh perjalanan sejauh 50 kilometer.
Narkun mengaku memiliki tanah seluas 1.000 meter persegi yang merupakan warisan dari kedua orang tuanya. Sudah lebih dari 20 tahun tanah tersebut belum memiliki sertifikat. Dengan adanya program SHAT, akhirnya dia punya sertifikat. Tanah yang semula bisa dibilang ilegal, kini sudah diakui dan sah di mata negara.
Bahkan, waktu pengurusan tanah juga relatif cepat. Hanya butuh waktu sekitar tiga bulan hingga sertifikat keluar. Biayanya pun relatif murah. Cukup Rp 300 ribu sebagai biaya administrasi.
"Kalau sebelum ada program ini, ngurus sertifikat tanah mahal, jutaan rupiah. Karena ada program ini, jadi murah dan cepat," kata Narkum dengan bahasa daerah ketika berbincang dengan JawaPos.com di dalam GOR Ken Arok.
Sementara itu, acara pembagian sertifikat dijadwalkan mulai pukul 15.30 WIB. Namun, hingga berita ini ditulis, Jokowi masih belum datang dan membuka acara di GOR Ken Arok.
Kepala Penerangan Kodam V Brawijaya Letkol (Inf) Singgih menjelaskan, pesawat Kepresidenan yang ditumpangi Jokowi baru landing sekitar pukul 16.01 WIB. Kemudian estimasi perjalanan memakan waktu 30 menit. Hingga diperkirakan acara dibuka pukul 16.31. "Di sini estimasi waktu Bapak (Jokowi) 1,5 jam. Jika dibuka pukul 16.31 WIB, kemungkinan sampai 18.00 WIB," beber Singgih.
(tik/JPC)
0 Response to "Pembagian 5.153 Sertifikat Tanah di Malang Molor"
Posting Komentar