
Pelatih berkebangsaan Italia itu mengungkapkan, dalam laga itu dia hanya menerapkan permainan dalam skema bertahan. Pertimbangannya, kesiapan yang belum terlalu matang hingga mental pemain yang dinilainya masih perlu dibentuk.
"Kita baru datang dua hari. Dan persiapan kami memang masih sangat singkat, mental kita berpengaruh. Kita hanya menguatkan di barisan pertahanan," kata Vincenzo dalam jumpa pers usai pertandingan di Stadion Mattoangin, Makassar, Minggu (25/3).
Bermain dalam formasi bertahan menurutnya adalah komposisi yang sejak awal diterapkan. Meski sempat beberapa kali mendapatkan peluang, namun kekuatan pada lini belanang tim tuan rumah cukup solid. Selain itu, status tim tamu di kandang lawan juga salah satu faktor melunaknya mental para pemain Mahesa Jenar.
"Kita memang cukup kesulitan dan beberapa kali saja dapat peluang. Kelasnya juga saya lihat tadi sedikit berbeda, kita kurang fokus, hilang konsentrasi. Tapi ini baru pertama kalinya kita di sini," terangnya.
Melihat kondisi itu, Annese akan fokus untuk terus melakukan pembenahan khususnya dalam sektor pertahanan dan penyelesaian akhir. Dua hal itu adalah bahan yang harus dievaluasi. "Jadi kita sudah lihat tadi. Kita tahu apa yang akan kita perbuat ke depan, sebelum pertandingan lanjutan," lanjut Annese.
Kapten PSIS Semarang Haudi Abdillah juga mengakui sebenarnya tim telah tampil sesuai dengan instruksi pelatih pada babak pertama. Namun, memasuki babak kedua hingga di pengujung laga, tim kehilangan konsentrasi khususnya di barisan pertahanan.
"Ini pertandingan luar biasa dan menarik untuk kita. Kita bermain sesuai instruksi pelatih di babak pertama main rapi dalam bertahan. Tapi setelah gol pertama kita langsung hilang konsentrasi. Ini juga bisa jadi perbaikan untuk kita," jelasnya menutup.
(rul/JPC)
0 Response to "Urusan Mental Dinilai Jadi Penyebab PSIS Takluk di Kandang PSM"
Posting Komentar