Soal kabar penarikan itu dibenarkan oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal. "Masa jabatan selesai jadi bukan karena masalah," ujarnya di Kompleks Mabea Polri, Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (12/3).
Termasuk soal isu yang menyebutkan bahwa Aris bakal mendapat sanksi berat dari KPK lantaran sempat datang ke Pansus Angket di DPR tanpa izin dari lembaga tersebut.
Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Brigjen Pol Aris Budiman (JawaPos.com)
"Siapa yang bilang itu (terancam sanksi berat)? Nggak ada statement resmi ke kami," sebut Iqbal.
Namun kata dia, kembalinya Aris ke kesatuan karena ada tugas lain yang disiapkan Polri. Apalagi, Aris masih tergolong junior di Korps Bhayangkara itu. "Masih panjang masa dinasnya," tambahnya.
Lantas posisi apa yang akan dijabat Aris di Polri? Iqbal belum bisa memastikannya. Akan tetapi, banyak posisi untuk dia bertugas nantinya.
"Bisa jadi direktur di salah satu satuan kerja, jadi kepala biro bahkan jadi Kapolda karena siapa yang tugas di KPK dan sudah selesai bisa kembali ke institusinya," bebernya.
Disinggung soal gaji Aris yang bakal turun jika kembali ke KPK, Iqbal menjawab bahwa, gaji bukanlah hal utama bagi perwira Polri. Akan tetapi pengabdian kepada masyarakat dan negara.
"Polri mengabdi tanpa batas. Begitu juga Pak Aris kembali ke institusi mungkin beliau tidak melihat gaji dan lebih bersemangat ini rumahnya sendiri. Saya akan mengabdi di sini, beda chemistrynya", pungkas Iqbal.
(dna/JPC)
0 Response to "Dirdik KPK Bakal Ditarik Kembali ke Mabes Polri, Bermasalah?"
Posting Komentar