"Contohnya seperti tempe, tahu, tewel. Itu yang biasa disajikan beliau. Kesederhanaan dan merakyatnya beliau, yang bisa dicontoh," kata Bibit, 78, yang merupakan tetangga sekitar Museum Soeharto.
Menurutnya, Probosutedjo memiliki banyak jasa di Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ). Bahkan makam Somenggalan merupakan inisiatifnya.
Mengumpulkan jenazah-jenazah warga sekitar yang ikut menjadi korban pembantaian penjajah Belanda. Selain itu, menurutnya dalam pengelolaan Museum Soeharto.
"Tidak boleh ada jual beli di dalam museum, di luar saja biar warga. Tidak ada karcis masuk juga, dan parkir dikelola oleh dusun," ucapnya.
Pengelola Museum Soeharto, Widarto menambahkan, Probosutedjo setiap tahun hampir selalu datang ke makam ayahnya untuk berziarah. "Setiap bulan ruwah atau Saban. Ngirim doa ke para pejuang dan rakyat yang menjadi korban pembantaian," katanya.
Untuk diketahui, Probosutedjo adik dari mendiang Presiden RI kedua Soeharto meninggal di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Senin (26/3) pukul 07.00 WIB.
Rencananya jenazah akan dimakamkan di Makam Somenggalan Jogjakarta. Tempatnya di antara makam ayahnya Atmopawiro dan makan tokoh masyarakat Kiai Joyowigeno.
(dho/JPC)
0 Response to "Probosutedjo Dikenal Sederhana dan Merakyat oleh Tetangga"
Posting Komentar