Saat datang, para ibu-ibu kompak mengenakan baju warna merah dan membawa bunga. Beberapa ibu-ibu sempat menyerahkan bunga yang dibawanya kepada beberapa polisi dan wartawan.
Kehadiran ibu-ibu disambut langsung Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Machfud Arifin. Jenderal dengan dua bintang di pundaknya itu lantas memerintahkan anggotanya untuk mencatat laporan para ibu-ibu.
"Kami imbau ibu-ibu ini melaporkan kasus tersebut ke SPKT Polda Jatim agar segera ditindaklanjuti dan diselidiki sesuai aturan yang berlaku," kata Machfud kepada wartawan di ruang SPKT Polda Jatim, Selasa (27/3).
Dua jam berlalu, 10 perwakilan warga Deltasari tersebut menyelesaikan prosedur pelaporan. Lalu, Macfud kembali mengimbau kepada warga agar melakukan mediasi dengan pihak developer.
Machfud menyatakan akan membantu proses mediasi. Namun, dia kembali menegaskan akan melakukan penyelidikan atas pelaporan tersebut. "Kami berharap pihak developer mau memenuhi janjinya sesuai dengan klausa-klausa yang sudah ditetapkan. Bila tidak, berarti ada unsur pidana dan akan kami proses hukum," tegasnya.
Sementara itu, Ketua Forum Lintas RW Perumahan Deltasari, Subiakto mengatakan, pelaporan tersebut didasarkan adanya dugaan pelanggaran yang dilakukan developer perumahan Damai Putra Group. Pihak developer dianggap sudah melalaikan kewajibannya menyediakan fasilitas umum (fasum) dan tanah makam sejak 2013.
Menurut Subiakto, pengadaan lahan fasum seluas 40 persen dan makam 2 persen dari total luas lahan perumahan adalah hak warga. Aturan tersebut sudah berdasarkan undang-undang yang berlaku.
Subiakto mengaku sebelumnya sudah berkonsolidasi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, DPRD Sidoarjo dan instansi terkait. Namun, belum mendapatkan respons dari aduannya tersebut.
"Kami juga sempat lakukan hearing dengan Komisi A DPRD Jatim. Responsnya bagus. Mereka akan membantu menyelesaikan masalah kami. Tapi hingga sekarang belum ada hasil," ungkap Subiakto.
(HDR/JPC)
0 Response to "Puluhan Ibu-Ibu Serbu Polda Jatim"
Posting Komentar