Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) partai Golkar Ratu Dian menuturkan, dirinya mempersilakan partai besutan Grace Natalie itu ikut merekomendasikan nama kepada presiden Jokowi. Apalagi, katanya, Luhut juga merupakan kader senior Golkar.
"Silakan saja PSI mengajukan nama nama tersebut, karena Golkar punya mekanisme tersendiri dalam mengajukan kader terbaiknya," ucap Ratu saat dihubungi JawaPos.com, Selasa (27/3).
Meski begitu, Ratu menambahkan, saat ini pun partai Golkar juga memiliki kader-kader yang tidak kalah bagus untuk diajukan sebagai cawapres kepada Jokowi. Salah satunya adalah sang ketua umum, Airlangga Hartarto.
"Golkar memiliki kader-kader bagus juga untuk diajukan seperti Airlangga Hartarto," ucapnya.
Saat disinggung soal kemungkinan Luhut lebih akan dipilih Jokowi ketimbang Airlangga, Ratu enggan berkomentar lebih jauh. Ia menuturkan, keputusan itu sepenuhnya ditangan Jokowi.
"Saya berkeyakinan yang diambil adalah yang memiliki kecocokan dengan pak Jokowi. Termasuk soal paham dengan irama kerja Jokowi. Keduanya pembantu presiden, pasti paham,” lanjutnya.
Sebagai informasi, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ikut meromendasikan nama-nama yang disebut layak mendampingi Jokowi di pilpres 2019 mendatang. Bahkan, partai besutan Grace Natalie ini langsung mengusulkan 12 nama sekaligus.
Mereka adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Pengusaha Chairul Tanjung, Mantan Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsudin, Menko Maritim Luhut B Panjaitan, Mantan Panglima TNI Moeldoko, Mantan Ketua MK Mahfud MD, bos GO-JEK Nadiem Makarim, Pengusaha Rusdi Kirana, Ketua PBNU Said Aqil, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas.
(aim/JPC)
0 Response to "2 Jenderal dan Bos GoJek Didorong PSI Jadi Cawapres, Ini Reaksi Golkar"
Posting Komentar